SANG
KIBLAT
Di
kala sore senja. Ku berdiri menghadap menantang kiblat. Melihat terik jingganya
sang surya. Ku tak berhenti berkata betapa indah dunia dan se isinya. Tempat
aku berpijak, melangkah, menapak, dan menuliskan tinta kotor perjalanan kelam
hidupku. Setiap detik yang ku lewati nampak tak berarti. Sebuah kisah yang lalu
bagai kelabu dalam jelajah baru hidupku. Setiap kertas yang tertulis pada napak
tilas jalan hidup ini tak ubahnya seperti robekan-robekan luka. Entah apa yang
pernah terjadi, amnesia kerap kali menjadi hantu dan pengobat rindu akan masa
indah di hari lalu. Seonggok tubuh ini layaknya air jernih yang mudah tercemar
oleh limbah yang ku sebut nikmat dunia. Tulang belulang yang menempel pada
lembaran kulit ini bagaikan wayang yang dipermainkan sang dalang. Tak berdaya,
tak mampu berkata hanya bisa mengikuti arah angin yang tak jelas entah mau
kemana. Sering kali ku bertanya kepada orang tua yang berdiri meminta-minta.
Apa itu hidup tuan ? Sekuat apa tuan mencintai hidup ? Tiap kali kalimat
terucap hanya goresan-goresan senyum yang tersirat dari keriputnya pipi si
bapak tua. Lelah ku berdiri menantang kiblat. Tepat orang-orang berdiri menatap
tertunduk ketika Shalat. Sungguh kuat dalam jiwa yang berkarat, enggan raga ini
hengkang dari penjajahan keegoisan masa depan yang mengarah kiblat.
Sore
itu membuat ku berpikir. Ketika tubuh ini tak dapat lagi ku percaya, maka hati
siap untuk menatakan struktur kegundah gulanaan jiwa. Maka tak boleh ku diam
hanya unuk menantang sang kiblat. Mata ini akan selalu berpandang ke sang
kiblat. Banyak orang yang bertanya apa arti sebuah kiblat bagi orang-orang yang
tidak mempunyai kiblat. Jika itu hanya sebuah arah dalam Shalat yang tidak
semua manusia mampu menantang kiblat. Ini sebuah tulisan tentang kiblat. Yang
banyak orang ricuhkan karena arah letak yang benar tentang kiblat. Jutaan
deskripsi, ribuan pemikiran dan milyaran pembicaraan mengenai kiblat dapat
terucap dari triliyunan yang peduli dengan adanya arah kiblat. Lurus kedepan,
jangan pernah ragu dan perpaling. Sesungguhnya arah yang indah adalah menghadap
kiblat. Menatap masa depan bukan kebelakang, ke kanan dan ke kiri tapi ke
depan.
KIBLAT BUKAN
ARAH UNTUK ORANG YANG SUKSES, TAPI KIBLAT ARAH UNTUK ORANG-ORAANG BESAR DAN
YAKIN...