CERITA
“NYA” lagi FLASHBACK
Hai hai hai penggemar
setia blog firmansurahmanunj.blogspot.com. Kali ini penulis menceritakan
kembali kisah membanggakannya dengan jalan cerita yang berbeda, menarik, dan unik
semoga temen-temen tidak tertarik untuk membacanya. Nanti temen-temen bisa
membalikan cerita ini yah, soalnya
perasaan yang tertulis pada tulisan ini kebalikan dari apa yang sebenarnya...
yoooo dibaca !!!
Hari itu ku merasa menjadi cowok
paling tampan. Dengan setelan jas hitam, kemeja putih, dasi yang mengikat dileher
serta celana bahan hitam dan ku bergaya seperti eksekutif-eksekutif muda.
Berjalan dan berlenggok bak model majalah pria ternama. Ku rasa hari itu adalah
hari yang paling istimewa. Rada aneh memang ketika aku seorang pria yang sering
tampil nyeleneh, kini harus berpakaian seperti Brad Piit yang menghadiri malam
penghargaan Piala Oscar. Tiap kali ku berkaca, bukan hanya merasa lucu tapi ku
kerap kali harus menahan malu karena memang agak tidak layak. Tapi yasudahlah
memang dengan penuh keterpaksaan ini semua harus aku jalani.
Hari itu adalah hari puncak
dalam ajang Putera Puteri Sekolah. Acara itu dahulu aku yang menyelenggarakan
sebagai panitia, tapi kali ini aku yang malah menjadi peserta. Awalnya enggan
untuk ikut-ikutan acara kaya begini, tapi teman kelas memaksa dengan alasan “lu
kan beranian orangnya man”. Haha berarti mereka pengecut.
Dua hari sebelum hari itu aku
mendapatkan banyak pelajaran baru. Seperti publik
speaking atau cara bagaimana kita bisa mengatasi kegugupan ketika berbicara
didepan khalayak ramai. Kemudian dari psikisnya juga aku diajarkan untuk
menjadi orang yang teladan dengan pola pikir yang cerdas. Yang terakhir adalah
aku diajarkan berjalan, lucu yak ? Udah usia setua ini masih diajarkan
berjalan. Maksudnya berjalan di red karpet gitu deh. Itu karpet merah yang
biasa ada diacara besar. Ternyata berjalan bisa menunjukan kewibawaan seseorang
loh ! Keren gak tuh ? Haha
Dari semua yang kudapati ku
ambil kesimpulan. Ajang ini adalah ajang yang gak biasa “kayanya”. Liat aja
dari dua hari masa karantina udah ribet banget apalagi pas hari H ? Wah gak kebayanglah pokoknya.
Akhirnya malapetaka pun datang.
Hari itu benar-benar ku bagaikan artis topeng monyet. Berlenggok kesana-kemari
dengan tepukan penonton yang agak kurang ikhlas. Menjawab pertanyaan yang
konyol seputar Tom Cat, dan tampil dengan peragaan silat “menunjukan bakat”.
Itu bakat ya ? Aku kira cuma tampil aja.
Seharian ajang itu berlangsung.
Mulai jenuh dan bete menghampiri otak ini. Aku
gak pernah berharap banyak, udah kaya tadi aja cukup jadi gak perlu
untuk menang. Apa lagi pesaingnya beuuuuhhhh badannya tegap, sekel (montok),
dan parahnya mereka lebih ganteng daripada aku. Yah alamat dah ini mah.
Buang-buang waktu aja pikirku.
Tapi Allah SWT berkehendak lain.
Ia kembali memberikan cobaan dan musibah yang berat. Ketika 2 kandidat kuat menjadi pemenang sudah
disebutkan, dan mereka adalah juara 3 dan 2 ? Maka semua penonton menyuraki ku.
Seakan tidak percaya bahwa aku lah sang JUARA. Bingung, kaget, gak percaya dan
semua itu aku ekspresikan dengan cengar-cengir saja. Seakan ini mimpi,
mustahil, dan pembohongan publik. Atau mungkin ini hanya “settingan” kaya artis Indonesia gitu yang sekarang lagi ngebuming.
Tapi yasudahlah, apa boleh buat ku hanya bisa bersenyum palsu, ku hanya dapat
berbangga kebohongan. Aku hanya anggap ini semua bualan.
Hari-hari ku jalani dengan
celaan. Ku jalani semua waktu ku dengan hinaan. Sosok tubuh yang seperti ini
jadi Putera dan panutan seluruh siswa satu sekolah ? Itu pertanyaan yang kerap
ku dengar dari teman ku yang menceritakan itu dari temannya yang disampaikan
dari teman-temannya yang di informasikan lagi oleh temannya.
Ku pikir jika ku terpuruk dalam
cemo’ohan ini ku bukanlah manusia. Ku putuskan untuk berbuat sesuatu gak perduli
itu bener atau enggak. Langkah demi langkah ku susun, strategi ku persiapkan
serta pertimbangan secara rasional dan empiris ku coba tata rapih. Akhirnya
rumusan untuk menjaga eksistensi ajang memalukan itu pun terwujud. Berikut
langkah-langkahnya :
Langkah pertama : para finalis
ku paksa untuk membuat selempangan. Gak apa-apa deh yang cari bahan sampai ke
tukang jait aku yang ngerjain sendiri asal mereka mau. Dan akhirnya dengan
berat hati mereka “yes”.
Langkah kedua : ku paksa masuk
dalam kegiatan MOPD yang dipanitiai oleh OSIS kebetulan ketosnya temen deket
“banget”, apa lagi ketuplaknya beuh sampe-sampe kita ngeluarin 2 buah single
lipsing di Youtube hehe dan akhirnya mereka “yes”.
Langkah ketiga : ku paksa untuk
masuk dalam acara ulang tahun sekolah bahasa kerennya “Dies Natalis”. Dengan penuh pertimbangan akhirnya mereka “yes”.
Dan akhirnya ku dapatka tiga
yes, yes yes yes. Akhrinya aku lolos dan dapatkan golden ticket. *apasih
gajelas... abaikan...
Melihat langkah-langkah aneh
yang aku pertaruhkan banyak adik kelas malah tertarik. Aneh kan ya ? haha. Tapi
aku pikir mereka adalah penantang. Aku aja mikirnya ini semua cobaan berarti
mereka mau mendapatkan cobaan yang sama seperti apa yang sudah aku alami.
Akhirnya hari yang membahagiakan
ku pun tiba, yaap bener banget akhirnya aku lengser juga jadi Putera (tidak
dianggap) Sekolah 2012. Digantikan seorang yang 360 derajat jauh lebih jelek
dari aku. Tapi ngeselinnya kenapa pada saat itu (mantan) pacar aku yang jadi
Puterinya ? Duh belum bisa move on nih dari Ivone Melissa Perez dia sok
ngegantiin lagi huft. Tapi tidak apa-apa dengan terpilihnya (mantan) pacar aku
jadi Puteri Sekolah berarti Broadcast kembali berduka dengan dua tahun berturut-turut
memiliki perwakilan sebagai icon
sekolah atau biasa disebut Putera Puteri Sekolah.
Udahlah ini cerita duka dan
kesengsaraan yang pernah aku alami. Semoga dari semua cerita ini temen-temen
bisa mengambil hikmah bahwasanya aku hanya bercanda. Ini cerita ku ? Bagaimana
ceritamu ? *korban iklan
Mohon dimaafkan jika ada
kata-kata yang kurang berkenan. Ini semua tanpa editor emang penulis maunya
begini jadi yaaaaa maaf...